All about Kulit Kayu Manis-
Di Mesir,
kayu manis (Cinnamon) dimanfaatkan untuk membalsam mayat raja-raja
yang akan dijadikan mumi. Namun, sejarah menyatakan bahwa kayu manis sudah
masuk Mesir dan Eropa sekitar abad ke 5 Sebelum Masehi.
Bangsa Saba
bertanggung jawab atas berlangsungnya perdagangan kayu manis dari India dan Srilanka (Ceylon) ke
negara Arab bagian Selatan. Pedagang Saba saat itu masih menyembunyikan
asal-usul tanaman ini.
Beberapa tehun
setelah 2100 SM, Mesir mengimport Kayu Manis dari Cina dan Asia
Selatan khusus untuk membalsam mayat-mayat raja. Memang, untuk membuat mumi,
selain kayu manis juga dimanfaatkan jenis rempah lain yang wangi, misalnya
cumin (Cumimum cymmimum), anis (Anijs pimpinella anisum L.), dan majoraan (Origanum
vulgaris L.).
Pada sekitar
tahun 40 sesudah Masehi, Hippalus, seorang pedagang Yunani menyadari bahwa
setiap tahun arah angin berhembus dari Timur ke Barat atau sebaliknya pada
bulan-bulan tertentu. Angin tersebut yang kini disebut angin musim dimanfaatkan
penjelajah untuk ke Timur, yaitu dari Laut Merah menuju India. Daerah pantai
Barat India, yaitu Malabar, sangat kaya dengan jenis rempah. Aktivitas pedagang
Yunani tersebut disusul oleh pedagang Romawi sehingga perdagangan rempah di
belahan dunia Barat semakin ramai.
Dengan semakin
ramainya perdagangan rempah akhirnya pemanfaatan rempah pun menjadi meningkat.
Kalau sebelumnya hanya dimanfaatkan untuk pembuatan mumi maupun untuk keperluan
religius, akhirnya pada sekitar tahun 40 Masehi tersebut pemanfaatannya semakin
meningkat, yaitu untuk keperluan penambah cita rasa makanan. Hal ini didukung
oleh sebuah buku tentang seni memasak yang ditulis oleh seorang ahli masakan
berbangsa Romawi, yaitu Apicius. Dalam buku tersebut dicantumkan tentang penggunaan
rempah dari Asia untuk masakan berselera tinggi.
Peranan pedagang
Romawi memperdagangkan rempah akhirnya bangkrut setelah pedagang Arab dalam
mengembangkan agama Islam menundukkan kerajaan Romawi. Kota Aleksandria
diduduki tentara Islam pada tahun 641 Masehi. Saat itulah praktis perdagangan
rempah antara Timur dan Barat berakhir. Pada abad ke-12, perdagangan rempah
dinyatakan ramai kembali.
Pada abad ke-16
bangsa Portugis berlayar ke India yang merupakan sumber segala jenis rempah dan
berusaha menguasai perdagangan. Namun, sekitar 100 tahun kemudian, yaitu tahun
1656, perdagangan rempah termasuk kayu manis, diambil alih bangsa Belanda.
Hasil kayu manis dari Srilanka sangat populer di Belanda dengan nama
Canel. Kata 'Canel' berasal dari kata 'Cana' yang berarti pipa. Oleh karena
bentuknya tersebut sehingga pipa kulit yang berdiameter kecil dapat masuk ke
dalam pipa berdiameter lebih besar.
Untuk dapat
lebih menguasai perdagangan kayu manis akhirnya Bangsa Belanda
membentuk organisasi perdagangan dengan nama VOC (Vereenigde Oost Indische
Compagni). Nama VOC sendiri hingga kini masih tergores dalam benak setiap
rakyat Indonesia.
kayu
manis yang semula merupakan tanaman hutan akhirnya diusahakan
penanamannya oleh bangsa Belanda menjadi lebih teratur dalam bentuk perkebunan
di Srilanka (1770). Tahun 1796, monopoli Belanda dalam perdagangan kayu
manis diambil alih bangsa Inggris.
Di Indonesia,
tanaman kayu manis dari Srilanka (Cinnamomum zeylanicum) didatangkan
ke Pulau Jawa tahun 1825 yang kemudian menyebar ke India Selatan, Madagaskar,
hingga Brazil. Walaupun demikian, hasil kulit kayu manis dari
Srilanka masih tetap terkenal karena kualitasnya melebihi hasil dari negara
lain.
Pada hakekatnya, lama sebelum bangsa Belanda merajai
perdagangan kayu manis, sudah ada dua jenis kulit kayu
manis yang dihasilkan oleh dua jenis tanaman yang berbeda. kayu
manis dari India Selatan dan Srilanka berasal dari Cinnamomum zeylanicum,
sedangkan dari Vietnam Selatan dan Himalaya Timur berasal dari Cinnamomum cassia.
Dibanding Cinnamomum zeylanicum kulit dari Cinnamomum cassia masih lebih
kasar dan tebal serta aroma lebih tinggi karena kadar minyak atsirinya lebih
tinggi. Hanya saja kualitasnya tidak setinggi minyak atsiri dari Cinnamomum
zeylanicum. Dalam perdagangan, kulit bagian luar Cinnamomum zeylanicum dibuang,
sedangkan Cinnamomum cassia dipertahankan.
Kalau pedagang
kulit kayu manis di dunia Barat hanya mengenal kedua jenis kayu
manis tersebut hingga sebelum tahun 1800-an. Di Indonesia sendiri sudah
ada jenis kayu manis lain, yaitu Cinnamomum burmanni.
Jenis kayu manis yang brbeda dengan Cinnamomum zeylanicum dan
Cinnamomum cassia, ini benar-benar merupakan tanaman asli Indonesia. Cinnamomum
burmanni merupakan tanaman hutan di Sumatera Barat. Hingga kini Cinnamomum
burmanni masih tetap merupakan penghasil kulit dengan nama 'padang kaneel'. Ada
juga yang menamakan kulit kayu manis tersebut dengan 'cassiavera'.
Kualitas kulit kayu manis dari Padang tersebut memang masih jauh di
bawah kualitas kayu manis Srilanka.
Selain
Cinnamomum burmanni, Indonesia pun masih memiliki beberapa jenis tanaman dari
keluarga Cinnamomum. Hanya saja kualitas kulitnya masih lebih rendah dibanding
Cinnamomum burmanni. Cina dan Vietnam pun mengeksport kayu manis
dari jenis Cassia lignea dan Cassia Cina, tetapi kualitasnya masih di bawah
cassavera.
Memang bukan
hanya di Sumatera Barat saja, daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Flores,
Timor, Bali, Sulawesi dan Sumatera (selain Sumatera Barat) pun dapat dijumpai
tanaman Cinnamomum burmanni ini. Selain terdapat di hutan sebagai tanaman liar,
tanaman ini pun banyak ditanam di kebun dan tegalan, baik sebagai tanaman
perkebunan maupun tanaman pagar.
kayu
manis selain digunakan untuk bumbu makanan dan pembalsaman mumi, minyak
atsiri kayu manis juga berkhasiat sebagai antiseptik."
Minyak
atsiri kayu manisjuga dipakai sebagai komponen dalam obat tradisional.
Kloppenburg Verstegh menganjurkan bahwa kayu manis dapat dijadikan
jamu untuk disentri dan singkir angin. Bianchini, Corbetta, dan Kiangsiu
mengatakan bahwa minyak kayu manis sudah ratusan tahun dikenal di
belahan dunia Barat dan Timur yang berkhasiat sebagai penyembuh
reumatik, mencret, pilek, sakit usus. jantung. pinggang dan darah tinggi.
Sementara Sumaryo Syu dalam buku Resep Jamu Jawa mengemukakan bahwa untuk
kesuburan wanita, kayu manis dijadikan komponen jamu besama dengan
tanaman lain seperti bawang putih, kencur, dan jungrahap.
Khasiat lain minyak kayu
manis adalah memiliki efek untuk mengeluarkan angin (karminatif) dan
membangkitkan selera atau menguatkan lambung (stomakik). Selain itu minyaknya
dapat digunakan dalam industri sebagai obat kumur dan pasta, penyegar bau
sabun, deterjen, lotion, parfum dan cream.
Untuk pengolahan
makanan dan minuman, minyak kayu manis sudah lama dimanfaatkan
sebagai pewangi atau peningkat cita rasa, diantaranya untuk minuman keras,
minuman ringan (softdrink). agar-agar, kue, kembang gula, bumbu gulai dan sup.
Ini disebabkan
minyak atsiri pada kayu manis memiliki daya bunuh terhadap
mikroorganisme. Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa minyak kayu
manis dapat membunuh baksil tipus hanya dalam waktu 12 menit, berbeda
dengan minyak cengkih yang waktunya mencapai 25 menit.
Ternyata kayu
manis yang terdapat di Indonesia memiliki kadar coumarin yang sangat tinggi
sehingga menyebabkannya terasa terlalu manis daripada kayu manis yang berasal
dari tempat lain.
Kayu manis
(Cassia cinnamon) yang tumbuh di Indonesia baru saja selesai diteliti oleh para
ilmuan. Mereka terkesan dengan adanya variasi besar dalam jumlah coumarin dalam
sampel kulit kayu. Kenapa diteliti? Karena kayu manis beresiko memberikan
gangguan hati pada sedikit orang yang sensitif dan mengkonsumsi makanan dengan
bumbu kayu manis yang banyak.
Laporan tentang
studi rempah-rempah yang telah menjadi komoditas dunia sejak zaman VOC ini
dilaporkan dalam Jurnal Pertanian dan Kimia Makanan (Journal of Agricultural and
Food Chemistry) edisi November 2010.
Woehrlin dan
rekan-rekannya menemukan bahwa kayu manis merupakan bumbu kedua terpopuler di
Amerika dan Eropa, setelah merica. Kayu manis berasal dari kulit pohon, di jual
dalam bentuk potongan yang keras atau ada juga yang dalam bentuk bubuk.
Sayangnya negara asal pohon ini , jarang ditulis dalam kemasan.
Sebenarnya bukan
hanya Indonesia (khususnya Maluku) saja yang menjadi habitat kayu manis. Ada
dua jenis kayu manis: kayu manis Sri lanka (juga disebut kayu manis sejati…
ugh, jadi yang di Indonesia bukan asli?) hanya tumbuh di Srilanka, Madagaskar
dan Seychelles. Cassia yang paling banyak, datang dari China dan Indonesia.
Kedua jenis kayu manis ini mengandung coumarin, zat pemanis alami pada tanaman.
Studi telah menemukan hubungan antara banyaknya konsumsi coumarin dengan
kerusakan hati pada sejumlah orang yang sensitif.
Para ilmuan
menganalisa 91 sampel kayu manis yang dibeli dari toko-toko di Jerman. Mereka
menemukan kalau tingkat coumarin sangat beraneka ragam dari tiap sampel kulit
pohon Cassia cinnamon. Karena merasa penasaran, para ilmuan langsung memesan
sampel kulit kayu dari lima pohon yang dipesan langsung dari Indonesia, dan
mereka menemukan variasi yang besar pada sampel yang dikumpulkan, bahkan dari
satu pohon saja!
Studi ini
membenarkan bahwa Kayu Manis memang Manis! Hehe. Maksudnya, kayu manis
merupakan kulit kayu yang paling tinggi kandungan coumarinnya, di banding
katakanlah kulit kayu Nangka belakang rumahmu. Dalam kerajaan tumbuhan, Kayu
Manis yang paling kaya coumarin. Dan kayu manis ini datang dari Indonesia. Kayu
manis dari Sri lanka ditemukan lebih rendah kandungan coumarinnya. Bubuk Kayu
Manis Indonesia, 63 kali lebih banyak coumarinnya dari pada bubuk kayu manis
Sri Lanka. Potongan kayu manis Indonesia 18 kali lebih banyak coumarinnya dari
pada kayu manis Sri Lanka.
“Penelitian kami
selanjutnya adalah menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah coumarin
dalam cassia cinnamon dan mencoba merancang kayu manis rendah cinnamon di masa
depan,” tulis laporan tersebut.
Wait, jadi kayu
manis kita terlalu manis? Begitu manis sehingga mereka ingin menurunkan
kadarnya. Ya, sepertinya ini gara-gara coumarin berlebih dapat menyebabkan
penyakit hati bagi individu yang sensitif.
Menurut petugas
kesehatan, hampir mustahil membedakan kayu manis sri lanka dengan kayu manis
Indonesia dalam bentuk bubuk. Dalam bentuk batang memang cukup mudah. Kayu
manis dari Indonesia lebih tebal dari kayu manis Sri Lanka.
Konsumsi kayu
manis yang terlalu banyak ternyata bisa berbahaya. Studi yang dipublikasikan
dalam ACS Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan, komponen yang
ada dalam kayu manis bisa menimbulkan bahaya bagi yang memiliki liver sensitif.
Komponen yang
disebut coumarin ini ditemukan dalam tipe kayu manis tertentu dan beracun meski
dalam jumlah yang sedikit. Penelitian menganjurkan orang tidak mengkonsumsi
coumarin lebih dari 0.07 mg per kg berat badan per hari.
Selain liver,
paru-paru juga berada dalam kondisi bahaya bila bubuk kayu manis sampai
terhirup. Penyerapan yang tidak disengaja ini bisa menyebabkan tersedak dan
luka pada paru-paru.
Kayu manis
sebetulnya adalah bumbu penyedap yang kerap digunakan dalam berbagai makanan
dan minuman. Bumbu ini berasal dari kulit pohon dan menjadi rempah yang
terpenting. Kayu manis yang dikenal masyarakat ada dua jenis, yaitu ceylon dan
cassia
Kayu manis
ceylon atau sering dikatakan sebagai kayu manis sebenarnya, merupakan kayu
manis termahal. Sehingga kebanyakan roti, sereal, dan berbagai produk di
amerika menggunakan kulit kayu kering cassia atau kayu manis cassia.
Padahal kayu
manis cinnamon mengandung sedikit coumarin. Hal ini berkebalikan dengan kayu
manis cassia. Dalam bentuk bubuk, kayu manis cassia mengandung coumarin 63 kali
lebih banyak dibanding ceylon. Dalam bentuk batang (stick), kayu manis cassia
mengandung coumarin 18 kali lebih banyak dibanding ceylon.
Penggunaan kayu
manis pada oatmeal atau bentuk sereal lain selama beberapa hari dalam seminggu,
bisa membuat seseorang mudah melewati batas konsumsi coumarin. Hal ini tentu
dapat membahayakan kesehatan liver konsumennya.
Membedakan
Pemilihan jenis
kayu manis yang tepat menjadi tindakan preventif, untuk menghindari
bertumpuknya coumarin dalam tubuh. Kendati sulit, bukan berarti ceylon dan
cassia tidak bisa dibedakan
Kayu manis
ceylon memiliki rasa manis berwarna kecoklatan, sedangkan cassia cenderung
pedas dengan warna kemerahan sampai coklat tua. Penggunaan kayu manis ceylon
kebanyakan untuk memperhalus dan memaniskan rasa, seperti halnya pada hidangan
penutup.
Permukaan kayu
manis cassia lebih kasar dibanding ceylon. Hal ini disebabkan pada prosesnya
kulit luar kayu manis cassia tidak dikupas. Hal ini pula yang menyebabkan kayu
manis cassia kering dan kedua ujungnya menggulung ke tengah. Hal ini
berkebalikan dengan kayu manis ceylon yang halus dan basah. Sehingga satu ujung
bergulung ke ujung lain, layaknya menggulung kertas.
Sumber:
Author By :
Khoerul Anwar | *Food Tech | @yaunkz_anwar
.
BalasHapusDAPET REJEKI NOMPLOK
KENANGAN ITU BERMUNCULAN KEMBALI
AKU PERGI DULU SAYANG, MUNGKIN KU TAKKAN KEMBALI
.