DURIAN
oleh: Annisa Putri Andriana
(Mahasiswi Jurusan Teknologi Pangan Univ.Al-Ghifari)
oleh: Annisa Putri Andriana
(Mahasiswi Jurusan Teknologi Pangan Univ.Al-Ghifari)
Sesungguhnya, tumbuhan
dengan nama durian bukanlah spesies tunggal
tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun
demikian, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian
lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian
di bawah ini mengacu kepada D.
zibethinus.
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Akar
tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar,
percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal,
bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna
hijau tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5
- 25 cm, lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi
rata, pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus),
permukaan bawah buram (opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat kemerahan.
Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, kelopak
berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna putih hingga cokelat keemasan,
berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm,
kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji
lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun. Perbanyaan Generatif
(biji).
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo :
Malvales
Famili : Bombaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus Murr
Durian tumbuh dalam bentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus),
berbentuk silindris. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan percabangan
monopodial. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar.
Pepagan (kulit batang) berwarna coklat, mengelupas tak beraturan.
Daun (folium)
Tergolong daun tunggal yang tidak lengkap. Pada suatu daun tidak lengkap
terdiri atas beberapa bagian yaitu:
·
Tangkai daun (petiolus)
·
Helaian daun
(lamina).
Pertulangan daun menyirip. bagian ibu tulang daun (costa) memanjang dari pangkal daun
hingga ujung daun dan dari costa keluar kesamping tulang-tulang cabang (nervus
lateralis) sehingga mengingatkan kita pada sirip-sirip ikan. Daun Durio
zibethinus Murr berbentuk lanset, 10-15(-17) cm × 3-4,5(-12,5) cm; terletak
berseling;; berpangkal dan berujung runcing (acutus) , sisi atas berwarna hijau
terang. Tepi daun rata dengandaging daun tebal seperti kulit/belulang
(coriaceus). Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian
pangkalnya.
Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya,
yang umumnya dimakan (arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut
biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat,
lemak, protein, dan mineral.[4]
Pada musim raya durian, buah ini dapat dihasilkan
dengan berlimpah, terutama di sentra-sentra produksinya di daerah. Secara
tradisional, daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan
memasaknya bersama gula menjadi dodol durian
(biasa disebut lempok), atau memfermentasikannya
menjadi tempoyak.
Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan
seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.
Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan
kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan
dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam dunia masa kini, durian (atau aromanya)
biasa dicampurkan dalam permen, es
krim,susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya.
Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah
direbus atau dibakar,[4] atau
dicampurkan dalam kolak durian.
Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat dimakan karena mengandung asam
lemak siklopropena (cyclopropene).[10] Biji
durian mengandung sekitar 27% amilosa.[11]Kuncup daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak
sebagai sayuran.
Durian (Durio zibethinus)
|
|
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
|
|
615 kJ (147 kcal)
|
|
27.09 g
|
|
3.8 g
|
|
5.33 g
|
|
1.47 g
|
|
65g
|
|
19.7 mg (33%)
|
|
436 mg (9%)
|
|
Hanya bagian
yang dapat dimakan, mentah atau beku.
Brangkasan: 68% (Shell and seeds) Sumber: USDA Nutrient database[12] Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa. |
Beberapa bagian tumbuhan kadang-kadang dimanfaatkan
sebagai bahan obat tradisional. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam.
Daunnya, dicampur dengan jeringau (Acorus calamus), digunakan untuk
menyembuhkan cantengan (infeksi pada kuku). Kulit buahnya
untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar
(sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan
untuk melancarkan haid dan
menggugurkan kandungan. Abu dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai
campuran pewarna tradisional.[13]
Beberapa masyarakat di Jawa menggunakan kulit
durian yang telah dimakan sebagai pengusir (repellent) nyamuk dengan meletakkannya di sudut ruangan.[14]
Kayu gubalnya berwarna putih dan terasnya
kemerah-merahan. Ringan, namun tidak begitu awet dan mudah diserang rayap. Biasa digunakan sebagai perabot rumah, peti-peti pengemas, dan bahan
konstruksi ringan di bawah atap, asalkan tidak bersentuhan dengan tanah.[13]
Nilai gizi
Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g
karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai
energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, vitamin
B2, dan vitamin C;
serta kalium, kalsium dan fosfor.[4]
Karena baunya yang keras menyengat dan cenderung
busuk (bagi beberapa orang), sejumlah perusahaan dan maskapai penerbangan
melarang orang membawa durian, misalnya di kabin pesawat udara, di kendaraan
angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.
Bagi penggemar durian, agar tidak menimbulkan
hal-hal tak menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau durian, dipercaya
ada sebuah cara yang mudah untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan
dan mulut. Jari tangan dibersihkan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa
durian (yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji
durian menempel) dan air adukan tersebut tidak dibuang, tetapi digunakan untuk
berkumur, hal itu dinilai efektif.[15]
Panen durian
Di Kabupaten Ketapang Kalbar panen durian setiap
tahun muncul pada bulan Januari atau Februari. Untuk tahun 2006, di luar
kebiasaan, buah selang (buah bukan musim) ternyata cukup banyak dihasilkan.
Meskipun panen buah kali ini tidak besar (karena buah selang) namun karena
banyak lokasi kebun yang berbuah maka cukup banyak juga yang tersedia di
pasaran. Panen terbesar kali ini datang dari tanaman masyarakat di KecamatanSukadana yang
juga merupakan sentra produksi durian di Kabupaten Ketapang.
Di kawasan ini selain dibudidayakan masih banyak buah durian yang tumbuh liar.
Harganya cukup bervariasi 3 butir Rp 10.000, sementara yang besar berkisar
antara rp 5000- Rp 10.000. Buah durian ini termasuk spesies endemik di
Kabupaten Ketapang, beberapa jenis durian liar ada di kawasan kabupaten
Ketapang. Jenisnya beraneka, seperti durian teratong, durian lahong, durian
lei, durian tembranang. Beberapa jenis durian tersebut meskipun tidak
komersial, tetapi merupakan sumber gen plasma nuftah yang sangat berguna bagi
pemulyaan. Nama ilmiah spesies liar cukup bnayak antara lain durian burung,
durian kura kura kura yang buahnya dipangkal batang atau di pangkal akar. Durio
kutejensis ( durian pekawai) , Durio oxlevanus, Durio graveolens, dan Durio
dulcis (lahong). Aneka jenis spesuies liar banyak terdapat di hutan dengan
warna, bau dan bentuk yang beraneka. Karena banyaknya spesies di kawasan ini
maka membuktikan bahwa Kabupaten Ketapang adalah salah satu tempat penyebaran
durian. Para ahli kini sedang meneliti beberapa jenis varitas liar tersebut.
Memilih durian
Setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam
memilih buah durian terbaik. Masing-masing orang percaya bahwa cara
pemilihannya dapat menghasilkan buah terbaik.
Durian adalah buah musiman yang dulunya dipanen
sekali setahun. Sekarang panen durian dapat dilakukan hingga dua kali setahun.
Hal ini meningkatkan persaingan di antara para penjual eceran.
Memilih buah yang tepat amat penting apabila
penjual menjual buah sebagaimana adanya, tanpa boleh dibuka. Sekarang penjual
umumnya mau membuka buah untuk membuktikan isinya. Dengan cara ini, keahlian
dalam memilih pun menjadi kurang penting.
Orang dapat memilih durian dengan mudah di kebun.
Buah dari pohon yang sama umumnya mempunyai ciri-ciri yang serupa. Lazimnya
buah di kebun dibiarkan masak dan jatuh dari pohonnya ("duren
jatuhan").
Pemilihan buah di luar kebun lebih rumit. Berikut
ini adalah sebagian dari pedoman seleksi yang dapat digunakan:
·
Kesegaran buah dapat
ditentukan dari tangkainya. Apabila buah telah jatuh dari pohon, tangkainya
akan mulai mengering. Penjual yang tidak jujur akan mencoba untuk membalut atau
mengecat tangkai untuk menghalangi pembeli mengenali kesegarannya. Penjual yang
kurang pintar mungkin malah akan membuang tangkai durian.
·
Kebanyakan peminat
menggemari buah durian yang kering dan matang. Sebuah cara mudah untuk
mengetahui apakah isi durian itu kering tanpa membuka buah adalah dengan
menggoncangkan buah dan merasakan getaran kecil. Isi durian yang lembap melekat
pada kulit buah. Isi durian yang kering cenderung untuk berpisah dari dinding buah. Orang mestilah berhati-hati agar tidak tergores oleh duri buah durian
ketika melakukan ini.
·
Durian mungkin diserang
oleh ulat perusak yang
bertelur di dalam buah yang berkembang menjadi larva. Ketika membeli buah durian pembeli harus menghindari buah yang
berlubang pada kulitnyanya karena sering kali ini merupakan tanda adanya
"ulat" di dalam buah.
Membelah durian
Orang yang baru belajar membeli durian dianjurkan
membeli durian yang telah siap dibuka karena membelah durian agak sukar.
Biasanya kita dapat dengan mudah menemukan penjual yang memberi pelayanan
membelah durian. Bila pembeli sudah setuju untuk membelinya, penjual biasanya
akan membelah durian sebagai pelayanannya. Mereka bersedia melakukannya,
meskipun mereka tidak memindahkan isinya ke dalam bungkusan lain. Namun buah
durian yang sudah dibelah perlu segera dimakan karena buah itu cenderung untuk
"berkeringat". Bila isi durian mulai menghasilkanair, buah durian akan kehilangan rasanya dan tidak banyak gunanya.
Orang dapat belajar membelah durian dengan
hati-hati dengan peralatan yang biasa terdapat. Periksalah kulit luar buah
untuk menemukan "garis" (kampuh) sepanjang permukaan di mana duri
durian tersusun membentuk garis lurus. Umumnya terdapat hingga 5 garis
sepanjang permukaan buah durian.
Bagian tangkai durian
harus dibalikkan dan garis urat durian akan bertemu pada satu titik di ujung
buah. Pelan-pelan tusukkan benda tajam (pisau) pada titik ini, lalu goreskan
sepanjang "garis" yang sudah terlihat sebelumnya. Sarung
tangan atau sehelai kain yang tebal dapat digunakan untuk memegang buah durian
dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya untuk melakukan tugas ini.
Waspadai risiko tertusuk duri durian.
Bila kulit buah durian telah terbuka menjadi dua
bagian, isi di dalam telah siap untuk dimakan. Ruas selebihnya dapat dibelah
dengan menggunakan telapak tangan dengan cara merobek ujung kulit durian
sedikit pada sepanjang pusat titik tengah sebelumnya.
Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Durian
Author By : Annisa P Andriana | *Food Tech |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar